Tanda Wanita Jatuh Cinta

Tanda-tanda ini mungkin perlu juga diketahui oleh kaum adam supaya lebih peka akan sinyal-sinyal yang diberikan seorang wanita. Jatuh cinta memang indah dan itu adalah hak semua orang. Tapi, tak semua orang cerita cintanya berjalan mulus. Kita jangan membandingkan kisah cinta yang ada di novel karena itu ditulis oleh seorang penulis, tapi kisah cinta kita yang menulis adalah Tuhan.

Sudah umum kalau biasanya cowok akan mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu kepada sang wanita. Tapi tak jarang juga wanita yang menembak pria duluan.

Apabila anda sekarang sedang mengincar seorang wanita untuk menyatakan cinta anda pasti perlu untuk mengetahui apakah si dia juga menaruh hati pada anda atau tidak. Berikut adalah beberapa Tanda Wanita

Jatuh Cinta kepada seorang pria : Catatan : bukan berarti wanita yang sedang jatuh cinta mengalami semua tanda-tanda ini, bisa jadi hanya beberapa atau bahkan tidak sama sekali itu tergantung jenis wanitanya.

1. Tampil lebih cantik saat ketemuan
Apabila anda mengajaknya ketemuan atau makan malam jika dia memang menyukai anda biasanya wanita akan tampil secantik dan seperfect mungkin. Sebaliknya apabila dia tidak menyimpan perasaan cinta pada anda maka dia cenderung acuh akan penampilan dan dandan apa adanya. Tapi ini juga tak bisa dijadikan patokan utama karena ada tipe-tipe wanita tertentu yang memang lebih suka tampil casual atau mungkin memang tidak pandai berdandan.

2. Senang berbagi kisah kepada anda
Saat anda bercakap kepada dia mengenai kisah hidup anda biasanya si wanita akan menikmati semua kisah yang anda ungkapkan. Bahkan kalau sampai dia juga menceritakan kisah hidup pribadinya berarti dia ada respon positif dan mulai merasa nyaman di dekat anda bahkan bisa jadi dia berharap anda bisa menjadi seseorang yang selalu menghiasi hari-harinya.

3. Mudah diakses
Maksudnya adalah dia selalu siap dan bersedia bila anda mengajaknya jalan/hang out. Tapi, harus jelas ajakannya.

4. Dia sering menatap anda
Saat berbicara atau mendengarkan anda bicara ia sering menatap anda, bahkan saat ia sedang sibuk sekalipun suka mencuri pandang ke arah anda. Apabila anda memergokinya maka lemparkanlah senyum jika ia memang suka kepada anda ia akan tersenyum balik atau mukanya merah karena malu.

5. Teman-temannya tahu nama anda
Si dia pasti sudah bercerita kepada teman-temannya terutama teman terdekat mengenai diri anda. Dan bisa jadi mengungkapkan isi hatinya kalau dia menaruh hati pada anda.

6. Banyak bertanya
Bila dia sering menanyai apa hobi anda, makanan kesukaan, terus aktifitas lainnya berarti dia menyimpan ketertarikan kepada anda dan bisa jadi dia suka kepada anda.

7. Dia mendekati teman dekat anda
Si dia akan mengorek informasi tentang diri anda melalui teman terdekat anda. Itu berarti dia memang sangat tertarik pada anda.

8. Sering memberi komentar pada status anda
di situs jejaring sosial Misalnya rajin ngelike dan meninggalkan komentar di status facebook anda.

9 Untuk ciri-ciri tingkah laku biasanya seperti :
Dia akan meletakkan jari tangannya di antara gigi - Matanya lebih sering berkedip ketika berbicara dengan Anda - Dia kerap memilin-milin rambut dengan jarinya ketika dia sedang menatap anda - Menatap mata anda dengan tatapan dalam dan pupil matanya membesar

Sooo..........
bagi para lelaki yang pernah mengalami wanita bertingkah seperti ciri-ciri diatas itu berarti wanita itu JATUH CINTA pada ANDA :*

Jangan kecewakan WANITA yang sudah menaruh Hati pada ANDA. kalopun ANDA tak MENCINTAINYA katakanlah yang sesungguhnya, beri kata-kata yang tidak menyakiti hati para WANITA. ;)

Pengembangan Bahasa Untuk Anak Usia Dini

Trend di Sekolah Dasar adalah mengadakan tes atau seleksi untuk calon murid. “Anak harus sudah bisa baca dan tulis di Taman Kanak-kanak”. Ini merupakan pernyataan yang kemudian menjadi tekanan bagi orang tua dan guru TK. Orang tua berusaha mencari sekolah TK yang dapat menghasilkan anak dengan target lulusan bisa membaca dan menulis. Pihak sekolah berusaha melatih anak dengan berbagai cara untuk bisa membaca dan menulis agar sesuai dengan harapan orang tua. Bagi beberapa sekolah yang tetap bertahan untuk mengutamakan kegiatan bermain dalam pembelajaran di TK menjadi sekolah yang terbelakang alias tidak laku. Orang tua menuntut anak untuk bisa membaca dan menulis karena takut anak tidak diterima di Sekolah Dasar yang menggunakan seleksi bagi calon murid dengan bentuk seleksi baca-tulis-hitung (calistung).

Apa yang salah dalam hal ini? Mengapa kemudian terjadi kecemasan pada orang tua, pihak sekolah TK dan SD untuk mengembangkan kemampuan calistung? Jika memang kebutuhan jaman menuntut anak untuk lebih cepat membaca dan menulis pada usia TK, apakah harus dengan cara yang mengenyampingkan prinsip pembelajaran anak yang sesungguhnya? Dapatkah pembelajaran untuk anak usia dini dikemas lebih selaras dengan perkembangan anak yaitu bermain sambil belajar? Metode apa yang dapat digunakan oleh guru untuk membuat kegiatan pembelajaran membaca dan menulis lebih menarik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dalam penjabaran makalah berikut ini.

Bahasa Anak Usia Dini

Rata-rata pendidik mengatakan bahwa pengembangan bahasa untuk anak adalah terkait dengan kemampuan membaca dan menulis. Pola pikir para orang tua juga demikian, perkembangan bahasa adalah perkembangan anak dalam kemampuan baca dan tulis. Oleh karena itu, orang tua menyerahkan anaknya untuk dapat baca dan tulis di Taman kanak-kanak dan pada akhirnya guru yang bertugas untuk mengajarkan hingga berhasil. Namun ternyata tidak demikian, kemampuan membaca dan menulis anak terbentuk dari kemampuan mendengar dan berbicara. Jalongo mengatakan bahwa kemampuan membaca permulaan merupakan bentuk demonstrasi kemampuan anak untuk memahami pesan oral dalam bentuk mendengar dan bentuk respon yang berkelanjutan (2007: 158). Penjelasan tersebut menunjukkan pengertian bahwa kemampuan sebelum baca-tulis permulaan dipengaruhi oleh kemampuan mendengar dan berbicara. Pentingnya kemampuan mendengar oleh Jalongo juga dijelaskan bahwa mendengar adalah dasar untuk berbicara, membaca dan menulis pada anak. Pernyataan ini dengan catatan terjadi pada anak tanpa gangguan pendengaran (2007: 81). Dengan demikian, untuk dapat membaca dan menulis, seorang anak harus memiliki pengalaman mendengar dan berbicara cukup banyak. Hal ini berarti bahwa untuk membentuk kemampuan tersebut, guru tidak dapat berusaha sendiri. Guru membutuhkan peran dari orang tua untuk banyak mendengarkan cerita-cerita pada anak dan mengajak anak untuk berkomunikasi sebagai bentuk pengembangan kemampuan berbicara.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa kemampuan baca-tulis permulaan anak dibentuk sejak usia dini. Papalia (2008: 248) mengatakan bahwa mayoritas bayi sangat menyukai dibacakan cerita. Nada pembacaan yang dilakukan oleh orang tua atau pengasuh dan cara membacakan ketika bercerita dapat mempengaruhi seberapa baik anak berbicara dan pada akhirnya seberapa baik anak membaca. Pendapat ini kemudian didukung oleh Jalongo yang mengatakan bahwa semakin dini anak dikenalkan dengan teks yang ada dalam buku maka anak semakin siap untuk membaca dan sadar terhadap cetakan (tulisan) (2007: 156). Anak yang belajar membaca dini biasanya adalah anak-anak yang orang tuanya sangat sering membacakan cerita untuk anak dan melakukan kegiatan membaca tersebut ketika usia anak masih sangat muda (Papalia, 2008: 248). Dengan demikian, potensi untuk bisa membaca pada anak terbentuk dari pengalaman mendengarkan cerita sejak usia sedini mungkin. Hal ini berarti perlu peran dari orang tua atau orang terdekat dengan anak sejak dini untuk membacakan cerita.

Kemampuan membaca dan menulis pada anak sangat dipengaruhi oleh kemampuan anak untuk sadar akan phonemik. Kesadaran phonemik yaitu kemampuan untuk membedakan bunyi dalam bahasa. Kemampuan ini terbentuk pada kemampuan mendengarkan. Potensi anak untuk dapat membaca dan menulis juga dapat dideteksi sejak dini melalui tahapan kesadaran phonemik tersebut. Kesadaran phonemik terbentuk sejak bayi baru lahir dengan ciri-ciri yaitu terkejut mendengar suara keras atau suara yang tiba-tiba muncul, menyukai suara-suara yang lembut dan memberi rasa aman, dan tertarik dengan suara yang dimainkan berkali-kali dan berubah-ubah. Kesadaran phonemik pada bayi dan balita dengan ciri-ciri yaitu mulai bereksperimen dengan suara, merespon lagu-lagu yang sering didengar, ikut bergerak sesuai lagu, menunjukkan ketertarikan pada buku mencakup gambar dan benda-benda yang dikenal, berusaha menamai benda atau menirukan suara binatang ketika melihat gambar. Kesadaran phonemik pada anak awal prasekolah memiliki ciri-ciri yaitu menyukai lagu-lagu, cerita, puisi dan mengenali namanya, mengenali irama puisi/syair yang sama (suaranya sama). Kesadaran phonemik di Taman Kanak-kanak ditunjukkan dengan ciri yaitu peduli suara/hubungan simbol-simbol, dan dapat mencampur fonem dan membagi suku kata. Terkait dengan kesadaran phonemik tersebut maka pendidik harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan anak untuk mengembangkan kesadaran phonemik.

Perkembangan Bahasa Sesuai Kurikulum PP.58 tahun 2009

Perkembangan bahasa untuk anak taman kanak-kanak berdasarkan acuan standar pendidikan anak usia dini no. 58 tahun 2009, mengembangkan tiga aspek yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Lingkup perkembangan menerima bahasa yaitu kemampuan berbahasa secara reseptif, terdiri dari pengembangan menyimak perkataan orang lain, mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan, memahami cerita yang dibacakan, mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat, mengerti beberapa perintah, mengulang kalimat yang lebih kompleks, dan memahami aturan dalam suatu permainan. Bentuk indikator untuk lingkup perkembangan ini bisa dalam bentuk tindakan, hasil karya, tulisan, dan lain sebagainya, sebagai ciri anak memahami dan mampu menerima bahasa.

Lingkup perkembangan kedua yaitu kemampuan mengungkapkan bahasa. Kemampuan ini termasuk dalam kemampuan bahasa ekspresif. Kemampuan ini bisa muncul dalam bentuk kemampuan berbicara, dan menulis. Pencapaian perkembangan kemampuan ini yaitu menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung, menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-perdiket-keterangan), memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain, melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan. Pencampaian perkembangan ini dapat muncul dalam berbagai indikator.

Lingkup pengembangan ketiga yaitu keaksaraan, kemampuan baca-tulis permulaan. Kemampuan ini termasuk kemampuan menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama sendiri, dan menuliskan nama sendiri.
Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa untuk anak usia dini meliputi empat pengembangan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pengembangan tersebut harus dilakukan seimbang agar memperoleh pengembangan membaca dan menulis yang optimal. Berikut ini contoh-contoh kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan tersebut.

Pengembangan kemampuan mendengarkan dapat dilakukan dengan kegiatan mendengarkan bercerita, mendengarkan suara-suara binatang, menebak suara, menyimak cerita, pesan berantai, menirukan suara, menirukan kalimat, menjawab pertanyaan, mendengarkan radio, mendengarkan kaset cerita untuk anak, lagu-lagu anak, dan lain sebagainya. Pengembangan kemampuan berbicara dapat dilakukan dengan kegiatan ekploratorif sambil mendiskusikan hasilnya, menceritakan pengalamannya, menceritakan hasil karya, bertanya, menceritakan kembali cerita, dan lain sebagainya. Pengembangan kemampuan membaca dapat dilakukan dengan memberi kebebasan anak untuk membaca gambar, eksplorasi dengan buku, menggambar dan menulis bebas, dan lain sebagainya. Pengembangan kemampuan menulis dapat dilakukan dengan memberi kesempatan pada anak untuk mencorat-coret, menggambar bebas, menulis ekspersif hasil dari gambar, meniru tulisan-tulisan yang ada disekitarnya, menulis di pasir, bermain dengan melibatkan motorik halus seperti meronce, membentuk, menggunting, menempel, mencocok, dan lain sebagainya.

Setiap pengembangan dapat dilakukan secara terpadu dalam satu hari. Untuk mengoptimalkan anak, pendidik dapat mengembangkan masing-masing kemampuan tersebut dalam satu kegiatan. Berikut ini contoh penerapan kegiatan tersebut dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). RENCANA KEGIATAN HARIAN


Kesimpulan Pengembangan kemampuan bahasa untuk anak usia dini dapat dilakukan dengan mengembangkan empat pengembangan sekaligus yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Untuk mengembangkan kemampuan baca-tulis permulaan didukung dengan pengembangan kemampuan mendengar dan berbicara lebih banyak. Semakin banyak anak mendengar dan berbicara maka semakin mudah anak untuk mengenal baca-tulis. Dengan demikian untuk mengembangkan kemampuan baca-tulis permulaan, pendidik dapat mengembangkan kegiatan keaksaraan seperti eksplorasi kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Ular dan Gergaji

Kisah Ular dan Gergaji 

Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si  tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapikannya. Nah ketika ular itu masuk kesana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah dan putus asa, ularberusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah. Dan akhirnya ia pun binasa.. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular di sebelah gergaji kesayangannya.

Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terlukai sebenarnya adalah diri kita sendiri. Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri sendiri.


Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Barang siapa meredam amarah padahal dia mampu melampiaskannya (kerana mampu/berkuasa), maka ALLAH memanggilnya dihadapan para makhluk di hari kiamat, Dia menyuruhnya memilih dari pada bidadari apa yg dia kehendaki" (HR Abu Daud).