Aku Lelaki Yang Sedang Memperjuangkanmu

Sejak memilihmu aku belajar untuk percaya. Meski banyak hal terkadang mencoba membuat ragu. Namun aku paham, aku sudah menempatkanmu menjadi orang terpenting dalam hidupku. Seseorang yang dengan sungguh-sungguh kucintai. Seseorang yang kupaham tak sempurna, namun selalu berusaha memperbaiki diri. Itulah yang membuatku mencintaimu. Aku percaya, dalam hati terdalammu kamu adalah orang yang mengerti bagaimana mencintai. Kamulah yang ingin kujadikan rumah bagi semua pulangku. Dari awal, kamu tahu kita adalah dua orang yang saling meyakinkan satu sama lain. Hal yang membuat kita bisa bertahan sejauh ini.

Namun waktu tidak pernah bisa kita tebak. Terkadang perasaan diuji oleh hal-hal  yang tak pernah terbayangkan. Hal-hal yang membuat kita menjadi lemah dan seolah tidak kuat untuk saling mempertahankan. Padahal kita tidak selemah itu. Kita sama-sama tahu, kita akan selalu bisa saling menguatkan. Tapi hidup selalu punya hal-hal di luar dugaan. Tak mengapa jika tiba-tiba kamu meragukanku. Jika tiba-tiba kamu merasa aku bukanlah yang terbaik untukmu. Aku mengerti, banyak hal yang tak pernah bisa kubuat pasti. Yang aku tahu, aku hanya mampu berusaha sekuat kuatnya aku.

Sekarang tenangkanlah dirimu. Aku akan baik-baik saja. Ijinkan aku membuktikan padamu kesungguhan niatku. Aku akan memperbaiki diri. Aku akan rajin bekerja. Tidak usah beri janji menerimaku apa adanya jika itu berat untukmu. Sebagai lelaki aku paham, banyak yang harus aku penuhi. Aku hanya ingin kamu membiarkanku menjalankan kesungguhanku. Kelak jika apa yang sudah aku perjuangkan tak pernah memenuhi apa yang kamu inginkan. Mungkin aku memang tidak ditakdirkan untukmu. Aku sangat mengerti, aku tak bisa menjadi lelaki yang punya modal cinta saja. Tidak cukup memang.  Kita hidup di dunia nyata, semua butuh hal-hal yang dibeli dengan uang. Alasan mengapa aku harus bekerja.

Semoga segala usaha ini tidak sia-sia. Saat ini aku masih lelaki yang sedang berjuang. Memperjuangkan impianku. Memperjuangkan kamu. Melakukan hal-hal yang membuatku tetap bahagia. Semoga kelak, kamu adalah seseorang yang bersedia menjadi rumah menetapku. Seseorang yang bersedia bersamaku meski saat tua aku hanya mampu memberikan waktu padamu. Meski tidak semua impianmu ternyata terpenuhi walau aku sudah berjuang sepenuh hati. Sebab, aku hanya mampu memperjuangkan takdir, tapi tak pernah bisa memastikan kisah akhir. Apa pun yang terjadi, satu hal yang ingin kukatakan padamu; aku teramat mencintaimu.

Boy Candra

Cinta Tak Pernah Cukup Jika Tak Berdua

Hal yang akhirnya aku mengerti, perihal mencintai dan cintai, hanyalah tentang siapa yang tetap memilih bertahan bersamamu. Meski kamu tidak sehebat orang-orang di luar sana lagi. Meski kamu sedang jatuh dan terkapar tak berdaya. Meski tak ada satu pun yang kamu miliki selain semangat untuk kembali berdiri. Meski ada hati lain yang terlihat lebih menarik, lebih perkasa, lebih hebat, namun kamu memilih dia yang biasa saja. Dia yang hanya punya keyakinan untuk mempertahankanmu saja. Tahap mencintai paling berat adalah mempertahankan seseorang yang sudah tak memiliki apa-apa yang dulu membuatmu jatuh cinta, selain kau tahu dia tetap mencintaimu di kondisi terbawahnya.

Kita akan menua nanti, cinta yang tumbuh sebab rupawan akhirnya akan terkikis. Perasaan yang tumbuh sebab hal-hal yang menjanjikan bisa saja berakhir dengan saling meninggalkan. Hanya perasaan yang jatuh dan memilih menjadi utuh sebab keyakinanlah yang akan tetap ada. Tak peduli kamu semakin tua dan jelek, tak peduli kamu tak lagi bertenaga untuk mengajaknya berlari. Dia akan tetap menemanimu dari pagi hingga malam lelah menemani. Meski hanya duduk di beranda rumah dengan teh dan kue seadanya.

Kepada perempuan yang jauh di sana, kamu tahu selalu saja kamu yang kupilih mengisi hatiku. Tak banyak yang ingin kupintakan. Selain bersetialah kepada apa yang kita sepakati. Jagalah segala hal yang kucintai. Aku tahu kamu tak sempurna, aku pun juga tak lengkap adanya. Hanya usaha menjaga diri yang bisa kamu lakukan. Jaga hatimu untuk sesuatu yang aku pertaruhkan dengan hidupku. Cinta. Hal yang tak akan pernah cukup bila satu orang saja yang memperjuangkannya. Aku butuh kamu sebagai sayap untuk terbang, sebagai pegangan saat aku lelah berjalan, sebagai teman bercerita saat kisah di dunia terasa menyedihkan.

Kelak, saat jarak sudah melipat diri, saat tak perlu lagi menunda waktu untuk menatap matamu. Peluklah aku sepenuh hatimu. Temani aku menangisi hal-hal yang membuatku menyesal telah melakukannya. Seperihal sekali dua kali di hari kemarin kata-kataku membuatmu terluka. Atau hal-hal yang kau lakukan tanpa sengaja dan membuat aku merasa kecewa. Cukup semuanya berlalu saja. Kita tak akan pernah menjadi sempurna. Hanya saja, kita harus lebih baik dari hari ke hari. Genggamlah tanganku. Yakinkan diri bahwa kita tak akan pernah membiarkan apa pun memisahkan kita, kecuali yang mahakuasa atas langit dan semesta. Tetaplah yakin dan percaya, bagaimana pun beratnya langkah kita nanti. Kita akan saling mendampingi untuk melalui semuanya. Kita akan terus bangkit dari hal-hal yang tak pernah kita duga.

Boy Candra

Ketabahan Untuk Menjadi Bagian Hidupku

Ada hal-hal yang membuat aku takut jatuh cinta lagi. Sesuatu yang membuatku memulai perasaan dengan sangat hati-hati. Aku tidak ingin hal-hal yang dulu begitu kubanggakan berakhir luka, juga kau hadirkan dalam sesuatu yang kau sebut cinta.

Tenanglah. Aku hanya sedang meyakinkan hatiku. Jatuh cinta saja tak cukup bagiku. Aku butuh seseorang yang akan tetap bertahan denganku, seburuk apa pun keadaan nanti. Seseorang yang tak akan membiarkan aku bertahan sendiri. Seseorang yang dengan sepenuh hati akan berjuang bersamaku. Menjaga apa pun yang sudah terikat oleh sesuatu yang disebut cinta.

Kau tahu betapa beratnya memulihkan hati. Saat perasaan terdalam telah kau berikan kepada seseorang. Lalu, tiba-tiba saja duniamu dijungkirbalikkan kenyataan. Tidak mudah rasanya untuk pulih kembali. Semua butuh waktu. Butuh keyakinan untuk kembali meneruskan jalan baru. Jika kau benar mencintaiku. Lupakanlah semua kesalahan dan hal-hal yang terasa pedih di masa lalu. Mendekatlah. Peluk tubuhku. Yakinkan aku kau punya ketabahan untuk menjadi bagian hidupku.

Sebab cinta, tak ada yang benar-benar bisa bertahan sendiri. Untuk sesuatu yang seharusnya diperjuangkan berdua. Jangan takut akan gelombang yang menghadang. Selama kau denganku, kuserahkan segala yang aku mampu untuk mempertahankanmu. Aku tidak sedang bermain-main dengan cinta. Lukanya sudah cukup meluluhlantakan seisi  jiwa. Yakinkan hatimu, yakinkan bertahan denganku. Sekacau apa pun kita nanti. Aku ingin kau tetap waras untuk meyakini bahwa aku mencintaimu dan tak akan yang lain selain kamu. Bahwa kamu memilikiku dan tak ingin yang lain selain aku.

Boy Candra

Kegundahan Katak Mengadu Ke Ibunya

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.

"Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap ?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.
Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.
"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan.
Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi ? Apa itu yang kita tunggu-tunggu ? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang"tambahnya begitu menenangkan.
Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali !"
ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku !" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang ! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba
mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan.

Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang ! Horeeee...!"

▼ Hikmah ▼ 

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan.
Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan.

Tetap Senyum dan Semangat